5 Cara Kilat Mengubah Perilaku Negatif Anak

Mengubah Perilaku Negatif Anak

Mengubah perilaku negatif anak yang nakal merupakan tugas orang tua. Karena, kalau bukan orang tua yang mengajarkannya lalu siapa lagi ? Oleh sebab itu, orang tua memiliki tugas untuk menanamkan nilai moral dan sopan santun kepada anak mulai dini. Agar perilaku negatif yang sering dilakukan anak anda dapat segera di rubah.


Mengubah Perilaku Negatif Anak

Berikut ini adalah tips merubah perilaku negatif buah hati seperti yang dirangkum dalam situs berita online Kompas.com


1. Jangan bereaksi

Saat anda memarahinya justru itu adalah sebuah respon atas perilakuknegatifnya. Menurut Christophresen seorang Psikolog anak di Kansas mengatakan bahwa merespon kenakalan anak adalah kesalahan, sehingga perilaku negatif anak lebih baik tidak usah di tanggapi. Saat anak melakukan perilaku negatif, palingkan wajah anda alihkan fokus atau pembicaraan anda tunggu sampai perilakunya berubah.


2. Lebih optimis

Berikan motivasi kepada anak bahwa mereka bisa memperbaiki diri dan berubah menjadi lebih baik dengan perilaku positif, lakukan dengan intonasi yang lembut. Berikan mereka kepercayaan untuk berubah.

3. Atur nada dan jadilah contoh.

Menghadapi anak nakal yang memiliki perilaku negatif tidak boleh dengan nada keras dan tinggi ATAU BENTAKAN. Sehingga orang tua harus merubah nada dan intonasi bicara saat menghadapi anak yang berperilaku negatif. Karena dengan intonasi yang lembut anak juga akan lebih mudah memahami kalimat yang anda ucapkan. Selain itu anak adalah peniru yang ulung, jadi berikan contoh yang baik kepadanya saat berbicara.


4. Konsisten dan Komitmen dengan aturan

Dalam mendidik anak diperlukan konsistensi orang tua dalam menjalankan setiap aturan yang sudah dibuat di keluarga, selain itu orang tua juga harus komitmen untuk menepati janji yang sudah diberikan kepada anak. Sehingga tidak ada celah bagi anak untuk melanggar aturan ataupun menyepelekan perkataan orang tua.

 Baca juga : Membangun komunikasi dengan Yang Baik dengan Anak

5. Senantiasa Sabar

Dalam merespon dan memperbaiki perilaku negatif anak, orang tua dituntut untuk tidak terpancing amarah dan orang tua harus menghindari emosi. Sehingga diperlukan kesabaran orang tua dalam menghadapi setiap tingkah laku anak.



Untuk merubah perilaku negatif anak harus dilakukan oleh orang tua dengan cara diatas, diperlukan kekompakan kedua orang tua agar dapat dilaksanakan dengan konsisten.

Ketahui, Ini Cara Menghindari Sifat Materialistis Pada Anak

cara menghindari sifat materialistis pada anak

Membahas cara menghindari sifat materialistis pada anak pasalnya sangat penting sekali. Sifat buruk ini perlu sekali dijauhkan dari anak-anak. Karena jika tertanam pada dirinya bisa membuat ia tumbuh menjadi anak yang tidak berkepribadian. Anak yang mempunyai sifat materialistis mempunyai cara pandang bahwa kebahagiaan hanya bisa diperoleh dari kemewahan.

Pola berpikir yang seperti itu tidak baik sekali bagi perkembangannya. Oleh karena itulah jauhkan anak-anak Anda dari sifat materialistis. Lalu. Bagaimana caranya menghindari sifat materialistis pada anak ini? Ingin tahu caranya? Yuk, simak ulasan informasi berikut.

Ini cara menghindari sifat materialistis pada anak

Menanamkan kebiasaan bersyukur

Berbicara tentang trik menghindari sifat materialistis pada anak perlu diluruskan kembali agar semakin tambah jelas. Bahwasannya dalam menghindari sifat materialistis pada anak bisa dilakukan dengan menanamkan kebiasaan bersyukur. Rasa syukur bukan hanya diukur pada benda saja. Akan tetapi rasa syukur ini bisa dinikmati dari banyak hal. Seperti halnya nikmat kesehatan, kebersamaan, dan masih banyak yang lainnya. Dengan memperkenalkan dan selalu menanamkan rasa syukur padanya bisa membuat ia menjadi anak yang jauh dari sifat materialistis.
Baca juga : Ketahui Bahaya Membentak Anak

Waktu berkualitas dihabiskan bersama anak

Penting sekali bagi Anda untuk meluangkan waktunya sebab hal tersebut bisa menghindarkan sifat materilaistis pada anak. Anda bisa mengajak anak berlibur bersama, berbincang-bincang atau bermain. Kegiatan yang Anda lakukan dengan anak bisa membuatnya bahagia dan merasakan indahnya kasih sayang. Sehingga anak bisa jauh dari pemikiran bahwa kebahagian itu bisa didapat dengan banyaknya barang-barang mahal dan mewah. Alhasil anak dapat terhindar dari sifat materialistis.
Baca juga Mengajarkan Anak Sopan Santun, Ini Trik Lengkapnya !!

Ajari sikap dermawan

Memberikan contoh sikap dermawan dalam kehidupan nyata bisa menghindari sifat materialistis pada anak. Misalnya, memberikan kue pada tetangga, mangasihi fakir miskin, memberikan bantuan pada anak panti asuhan dan masih banyak cara lainnya yang bisa Anda ajarkan. Contoh  nyata yang ia lihat secara langsung bisa menghindarkan anak dari sifat materialistis. Sehingga bisa membuat anak tumbuh berhati dermawan dan peduli pada orang lain.

Mungkin dari beberapa cara menghindarkan sifat materialistis pada anak diatas yang kami bagikan bisa menginspirasi Anda. Sehingga Anda bisa menghindarkan sifat materialistis pada anak. Semoga informasi yang kami bagikan mengenai cara menghindari  sifat materialistis pada anak bisa bermanfaat. Selamat mecoba!

3 Tips Jitu Memotivasi Bersikap Disiplin Pada Anak

Tips Jitu Memotivasi Bersikap Disiplin Pada Anak

Memberikan motivasi bersikap disiplin pada anak dimulai sejak dini baik sekali lho bunda. Karena bisa menjadikan masa depan anak cerah. Memang memberikan motivasi agar anak bersikap disiplin tidaklah mudah. Namun jika dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti bisa merubah anak menjadi disiplin. Oleh karena itulah jangan mudah menyerah untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anak Anda. Termasuk salah satunya memberikan motivasi bersikap disiplin pada anak. Lalu, bagaimana cara memotivasi bersikap disiplin pada anak ini? Untuk lebih jelas informasinya, simak lansiran yang terdapat dibawah ini!

Ini tips memotivasi bersikap disiplin pada anak

Membuat aturan realistis

Salah satu memotivasi bersikap disiplin pada anak adalah membuat aturan yang realistis atau tidak mengada-ngada. Misalnya ketika liburan sekolah tiba anak tetap disuruh belajar terus setiap hari. Pastinya anak akan merasakan kesulitan melaksanakan peraturan yang dibuat oleh Anda. karena ketika liburan yang dibutuhkan anak adalah refresing bukan belajar lagi. Justru jika Anda menyuruh anak belajar akan membuat ia merasa bosan. Maka dari itu sebelum Anda membuat keputusan sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengannya. Apa saja yang harus dilaksanakan dan konsekuensi jika melanggarnya. Sehingga bisa membuat anak bisa termotivasi bersikap disiplin.

Konsekuensi melanggar peraturan

Setelah membuat aturan yang harus dilaksanakan jangan lupa untuk mencantumkan konsekuensi sehingga bisa memotivasi bersikap displin pada anak. Pasalnya membuat konsekuensi melanggar peraturan ini sangatlah penting. Sebab dengan adanya konsekuensi yang dibuat bisa membuat anak tahu akan kewajibannya. Dan ketika ia melanggar kensekuensi hukuman atas kelalaiannya yang telah disepakati harus dilaksanakan. Dalam memberikan hukuman pada anak bukan menyiksa tetapi hanya memberikan efek jera. Tujuannya agar anak tidak mengulang kembali kesalahannya.
Baca juga : Ketahui Bahaya Membentak Anak

Beri contoh terbaik

Ayah dan bunda, tahukah Anda bahwa memberi contoh yang baik bisa juga memotivasi bersikap disiplin pada anak lho! Karena orangtua ini adalah contoh yang paling sering dilihat dan nyata. Oleh karena itu jika Anda melakukan segala hal berikan contoh yang baik padanya. Sehingga dengan kebiasaan-kebiasaan yang sering Anda lakukan baik bisa memotivasinya untuk bersikap disiplin. Nah, jika Anda ingin anak bersikap disiplin, maka ubahlah kebiasaan Anda terlebih dahulu.

Mungkin beberapa tips memotivasi bersikap disiplin pada anak bisa Anda jadikan panduan. Sebenarnya masih banyak tips-tis lainnya yang bisa Anda gunakan untuk memotivasinya. Semoga informasi yang kami bagikan bisa menjadi solusi terbaik Anda untuk memotivasi bersikap displin pada anak.

Mengajarkan Anak Sopan Santun, Ini Trik Lengkapnya !!


Mengajarkan anak sopan santun adalah hal yang wajib dilakukan oleh orang tua, sopan santun sangat penting untuk anak. Perilaku anak ketika sudah dewasa sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan pembelajaran yang didapatnya ketika masih kecil. Jika anak sudah diajarkan sopan santun sejak dini dan dibiasakan secara terus menerus, maka kebiasaan itu akan tetap terbawa saat ia menginjak dewasa nanti.

Dengan sopan santun anak akan memiliki rasa hormat dan kepedulian terhadap orang lain, selain itu anak juga akan mudah diterima dan dihargai oleh lingkungan sekitarnya.

Ketahui Bahaya Membentak Anak

Banyak orang tua sering habis kesabaran dan dibuat marah oleh prilaku anak. Tak jarang karena diliputi rasa kesal dan marah orang tua menghardik anak dan membentak anak, dengan maksud agar anak menghentikan kegiatan yang membuat orang tua menjadi marah. Terkadang orang tua membentak anak karena merasa ingin bersikap tegas kepada anak padahal, bersikap tegas tidak perlu dengan marah-marah ataupun membentak anak.

Ini 4 Cara Untuk Mengatasi Anak Tantrum Paling Efektif

Jika anak anda tiba-tiba menjadi pencemburu, mudah marah, mengamuk secara tiba-tiba itu tandanya anak anda sedang mengalami masa tantrum. Tantrum adalah perilaku dari luapan emosi anak, mereka mencoba meluapkan rasa ketidak sukaannya terhadap suatu obyek maupun lingkungannya. Orang tua harus mengetahui Cara mengatasi anak tantrum, agar tidak salah dalam mengambil sikap ketika menghadapi anak yang sedang mengalami tantrum.

Ini Faktor Utama Penyebab Anak Menjadi Pemarah dan Cengeng Beserta Trik Mengatasinya

Anak adalah mahluk unik yang dianugerahkan Tuhan kepada orang tua, banyak orang tua yang sulit untuk memahami keunikan tersebut. Selain itu banyak orang tua juga tidak memahami penyebab anak menjadi Pemarah dan cengeng. Akibatnya banyak orang tua yang salah dalam menyikapi keunikan anak dan sulit memahami emosi anak. Banyak orang tua salah menyikapi emosi anak dengan berbuat kasar terhadap anak tanpa mencari tahu Penyebab anak menjadi Pemarah dan Cengeng.