Cara Mendidik Anak agar Anak Bahagia Yang Diterapkan di Finlandia

Cara Mendidik Anak agar Anak Bahagia
Cara Mendidik Anak agar Anak Bahagia Yang Diterapkan di Finlandia telah menjadi budaya turun temurun di negara tersebut. Finlandia adalah negara yang telah diakui memiliki sistem pendidikan terbaik di Dunia.Ternyata sistem pendidikan yang diterapkan di negara tersebut tidak hanya disusun berdasarkan kurikulum pemerintah. Tetapi juga dengan pola asuh yang diterapkan sejak dari rumah.

Pola asuh yang banyak diterapkan di Finlandia dan negara-negara skandinavia sangat berbeda dengan kebanyakan pola asuh yang diterapkan orang tua di negara Asia. Pola Asuh diterapkan negara-negara skandinavia tersebut mampu memberikan rasa kebahagiaan pada anak.
Baca juga : Pola Asuh Kerajaan Inggris Yang Membuat Anak Percaya Diri

Bagi orang tua disana, mereka membebaskan anak-anaknya bermain di luar rumah tanpa membebankan prestasi akamediknya. Sehingga anak-anak akan menikmati masa tumbuh kembangnya.

Berikut ini adalah Cara Mendidik Anak agar Anak Bahagia Yang Diterapkan di Finlandia.


1. Menghirup udara segar

Bagi orang tua di Finlandia percaya bahwa menghirup udara segar sangat baik untuk perkembangan anak. Bahkan mereka memiliki kebiasaan untuk tidur siang di luar rumah. Udara segar juga dapat mengurangi resiko infeksi dan menurunkan paparan kuman untuk anak.

2. Bermain Kotor

Anak-anak akan dibiarkan bermain bebas diluar rumah dan menikmati alam. Bahkan merekan tidak khawatir jika anaknya pulang dalam kondisi badan yang kotor penuh lumpur sekalipun. Hal ini menandakan anak menikmati waktu bermainnya dan menikmati petualangan hidupnya.
Mereka juga tidak takut jika anaknya memasukkan benda ke mulutnya. Karena sistem kekebalan tubuh akan menyesuaikan dengan aktivitas anak. Sehingga anak akan semakin segar dan tidak mudah terkena asma.
Baca juga : Cara Mendidik Anak Yang Baik dan Benar

3. Mandiri

Orang tua akan mengajarkan anak untuk mandiri. Anak-anak akan diberikan kepercayaan untuk menyelesaikan pekerjaannya sendiri. Bahkan pada saat usia anak menginjak 9 tahun, mereka akan membiarkan anak berangkat sekolah sendiri.
Baca juga : Mendidik Anak Menjadi Mandiri Dan Tidak Manja

Demikian Cara Mendidik Anak agar Anak Bahagia Yang Diterapkan di Finlandia, semoga dapat menambah pengetahuan anda dalam mendidik anak.

Mom Ingin Tahu Tips Mendidik Anak Usia 4 Tahun, Ini Dia Caranya

Mendidik Anak Usia 4 Tahun

Mendidik anak usia 4 tahun memang bukan hal mudah. Pasalnya pada usia tersebut anak-anak sudah mempunyai kemampuan berkomunikasi dan mengingat dengan baik. Bahkan anak juga bisa berinteraksi dengan baik dengan orang lain. Dengan perkembangan yang sudah cukup baik tersebut maka Anda bisa mengajarkan beberapa hal pada anak. Namun Anda jangan cemas dulu bunda, karena disini kami akan berbagi cara mendidik anak usia 4 tahun untuk Anda semuanya. Bagaimana caranya? yuk, langsung saja kita simak ulasan informasinya dibawah ini.

Ini tips mendidik anak usia 4 tahun

Menolak diajak orang asing

Memberikan pendidikan pada anak usia 4 tahun bisa diajarkan padanya bahwa ketika diajak orang asing harus tidak mau. Jelaskan pada anak bahwa ia mau diajak bisa membahayakan dirinya. Suatu misal Anda terlambat menjemputnya di sekolah. Nah jika kemudian ada orang asing yang mengaku disuruh oleh Anda untuk menjemputnya ajarkan padanya untuk tidak percaya. Ajarkan pada anak untuk melaporkan kejadian tersebut pada guru di sekolah. Sehingga dengan begitu guru yang ada di sekolah tersebut akan menghubungi Anda.
Baca Juga : Pendidikan Moral Anak Sejak Dini

Tidak mudah hilang atau tersesat

Perlu sekali mendidik anak usia 4 tahun untuk mengingatkan nomor telepon orangtuanya, yaitu ayah dan bunda. Serta jangan lupa mengajarkan untuk mengetahui nama ayah dan bunda serta alamat rumahnya. Untuk apa? Karena jika anak tersesat bisa atau terkena musibah bisa menghubungi Anda. Sedangkan orang yang menolongnya bisa dengan mudah mengantar ke rumah. Maka memberikan pengetahui tentang nama, nomor handphone serta alamat rumah karena sangat penting. Supaya anak-anak bisa terhindar dari bahaya yang tidak diinginkan.

Memberitahu tidak semua orang berbahaya

Selain hal diatas masih ada lagi cara mendidik anak usia 4 tahun yang perlu Anda terapkan  yaitu memberitahu bahwasannya tidak semua orang itu berbahaya. Karena ada juga orang asing yang justru baik. Contohnya seorang petugas keamanan yang sedang menjalankan tugas piketnya dan masih banyak lainnya. Jadi tidak perlu cemas dan panik karena orang-orang tersebut tidak membahayakan.

Itulah tadi beberapa hal yang perlu Anda ajarkan untuk mendidik anak usia 4 tahun. Dengan Anda memberikan beberapa pembelajaran tersebut padanya bisa memberi pengetahuan baru baginya sehingga anak tidak mudah tersesat atapun hilang. Semoga informasi yang kami bagikan mengenai mendidik anak usia 4 tahun bermanfaat.

5 Cara Kilat Mengubah Perilaku Negatif Anak

Mengubah Perilaku Negatif Anak

Mengubah perilaku negatif anak yang nakal merupakan tugas orang tua. Karena, kalau bukan orang tua yang mengajarkannya lalu siapa lagi ? Oleh sebab itu, orang tua memiliki tugas untuk menanamkan nilai moral dan sopan santun kepada anak mulai dini. Agar perilaku negatif yang sering dilakukan anak anda dapat segera di rubah.


Mengubah Perilaku Negatif Anak

Berikut ini adalah tips merubah perilaku negatif buah hati seperti yang dirangkum dalam situs berita online Kompas.com


1. Jangan bereaksi

Saat anda memarahinya justru itu adalah sebuah respon atas perilakuknegatifnya. Menurut Christophresen seorang Psikolog anak di Kansas mengatakan bahwa merespon kenakalan anak adalah kesalahan, sehingga perilaku negatif anak lebih baik tidak usah di tanggapi. Saat anak melakukan perilaku negatif, palingkan wajah anda alihkan fokus atau pembicaraan anda tunggu sampai perilakunya berubah.


2. Lebih optimis

Berikan motivasi kepada anak bahwa mereka bisa memperbaiki diri dan berubah menjadi lebih baik dengan perilaku positif, lakukan dengan intonasi yang lembut. Berikan mereka kepercayaan untuk berubah.

3. Atur nada dan jadilah contoh.

Menghadapi anak nakal yang memiliki perilaku negatif tidak boleh dengan nada keras dan tinggi ATAU BENTAKAN. Sehingga orang tua harus merubah nada dan intonasi bicara saat menghadapi anak yang berperilaku negatif. Karena dengan intonasi yang lembut anak juga akan lebih mudah memahami kalimat yang anda ucapkan. Selain itu anak adalah peniru yang ulung, jadi berikan contoh yang baik kepadanya saat berbicara.


4. Konsisten dan Komitmen dengan aturan

Dalam mendidik anak diperlukan konsistensi orang tua dalam menjalankan setiap aturan yang sudah dibuat di keluarga, selain itu orang tua juga harus komitmen untuk menepati janji yang sudah diberikan kepada anak. Sehingga tidak ada celah bagi anak untuk melanggar aturan ataupun menyepelekan perkataan orang tua.

 Baca juga : Membangun komunikasi dengan Yang Baik dengan Anak

5. Senantiasa Sabar

Dalam merespon dan memperbaiki perilaku negatif anak, orang tua dituntut untuk tidak terpancing amarah dan orang tua harus menghindari emosi. Sehingga diperlukan kesabaran orang tua dalam menghadapi setiap tingkah laku anak.



Untuk merubah perilaku negatif anak harus dilakukan oleh orang tua dengan cara diatas, diperlukan kekompakan kedua orang tua agar dapat dilaksanakan dengan konsisten.

Wajib Tahu !! Ini Cara Mendidik Anak Yang Baik dan Benar

Mendidik Anak Yang Baik dan benar
Parenting adalah pola asuh dan mendidik anak sejak lahir hingga sang anak sudah memenuhi kriteria untuk disebut sebagai pribadi dewasa. Salah satu cara agar orang tua mengetahui cara mendidik anak yang baik adalah dengan terus belajar. Belajar itu tidak sebatas di lembaga formal atau hanya tugas anak-anak yang masih sekolah tapi belajar itu harus dilakukan sepanjang hayat. Proses belajar bagi orang dewasa disebut andragogi. Istilah ini diperkenalkan oleh Alexander Kapp dan dikembangkan oleh Malcolm Knowles.

Mendidik Anak Yang Baik dan Benar

Dalam menerapkan pola asuh kepada anak, selain pertumbuhan fisik, hal yang lebih penting yang harus diperhatikan orang tua adalah kedewasaan mental anak. Kebanyakan orang tua menganggap remeh saat mendidik anak, tak sedikit pula yang kebingungan dengan tugas mereka dalam mendidik anak. Akibatnya banyak orang tua yang salah menerapkan pola asuk kepada anaknya.

Tidak ada sekolah khusus yang mengajarkan orang tua cara mendidik anak, sehingga diperlukan peran aktif orang tua untuk mencari informasi tentang parenting sebanyak mungkin. Selain berkonsultasi langsung dengan ahli parenting atau saling bertukar pengalaman dengan sesama orang tua. Informasi parenting dapat dicari melalui internet, buku, atau ikut seminar tentang parenting.

Blog parentinganak ini merupakan salah satu media online yang dapat dijadikan tempat bagi orang tua untuk men dapatkan informasi parenting yang baik dan asik. Menjadi orang tua tidak boleh miskin ilmu, karena pola asuh yang diterapkan orang tua akan menjadi penentu masa depan anak, keluarga bahkan bangsa.
Baca juga : Cara Mendidik Anak Menurut Ajaran Rasulullah
Karena kedewasaan mental anak harus dibimbing dan diberikan stimulus agar mental anak terus berkembang hingga akhirnya menjadi manusia bermental dewasa. Dalam buku parenthink dijelaskan, ada tiga tolak ukur kedewasaan anak, yaitu :


1. Anak dapat mengelola diri secara mandiri.

Sebagai orang tua kita dihadapkan pada pilihan yang dilematis, atara mendidik anak sebagai seorang penurut atau mendidik anak menjadi mandiri, keduanya terlihat sama-sama bagus tapi silahkan anda perhatikan penjelasan berikut ini.

Pertama, mendidik anak menjadi penurut, tahukah anda jika kita bentuk anak menjadi orang penurut dengan menjalankan perintah atau keputusan orang tua, maka secara tidak langsung kita telah mengajarkan mereka menggantungkan hidupnya kepada orang lain. Karena anak terbiasa tinggal menjalankan perintah atau keputusan yang sudah ditentukan orang tua, dan saat anak memiliki pilihan sendiri orang tua biasanya anak akan di cap sebagai anak yang bandel, pembangkang dan selalu membantah orang tua.

Kalau anak terlalu nurut kepada orang tuanya, kemungkinan besar dia juga akan menurut dengan orang lain. Ngeri juga kan kalau nanti sampai besar anak kita menjadi orang penurut. Tidak hanya kepada orang tuanya, tetapi kecenderungan anak juga akan menurut kepada perintah teman-temannya yang belum tentu benar. Oleh karena itu, Salah satu penyebab kenapa banyak para remaja yang terjerumus dalam pergaulan negatif adalah karena mereka terbiasa menggantungkan keputusan hidupnya kepada orang lain.

Kedua, Mendidik anak menjadi mandiri. Mandiri bearti anak tidak lagi menggantungkan keputusan hidupnya pada orang lain. Anak sudah dapat menentukan keputusan hidupnya sendiri dengan penuh tanggung jawab karena anak sudah mengetahui resiko dari keputusannya tersebut. Untuk bisa menjadi mandiri anak harus dilatih untuk berjuang dan berusaha dan itu butuh waktu untuk belajar.

Anak mandiri akan melihat orang lain sebagai sumber pengetahuan dan menjadikannya sebagai tempat mendapatkan informasi untuk bekal mengambil keputusan. Salah satu yang perlu diajarkan orang tua kepada anak adalah sebab-akibat. Rasa tanggung jawab anak harus dibangun sejak kecil dengan cara membiarkannya menghadapi resiko yang ada. Hal ini dimaksudkan agar anak memiliki "pustaka pengalaman" supaya anak bisa mengambil keputusan dengan lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan resiko dan konskuensinya.


2. Anak dapat belajar dan menguasai hal baru.

Pada dasarnya anak memiliki prinsip hidup untuk menjalankan yang enak dan menghindari yang gak enak. Tugas kita sebagai orang tua adalah membantu anak untuk dapat belajar dan terbiasa dengan hal baru. Berikan dorongan dan semangat kepada anak untuk tidak mudah menyerah dan harus berjuang dengan cara yang asik sesuai karakter anak anda.

Meskipun awalnya sulit, kalau kita selalu berusaha dan mencoba kita pasti akan menemukan solusi dan jawaban sesulit apapun. Karena untuk mendapatkan sesuatu perlu usaha yang keras, bahkan kadang harus berulang-ulang. Jika kegagalan menghampiri, beritahu anak untuk tidak patah semangat dan tetap harus berusaha dan semakin giat berinovasi.


3. Anak dapat terlibat dalam hubungan sosial.

Mengajarkan anak untuk memiliki hubungan sosial dengan sekitar dapat dimulai dengan mengajarkan kepada anak untuk peduli pada dirinya sendiri. Kemudian ajarkan kepada ada bahwa menjalin relasi dan peduli terhadap orang lain itu juga penting.  Tugas orang tua adalah menstimulasi anak untuk belajar peduli terhadap orang lain. Orang tua harus bisa menjadi sumber informasi yang berguna bagi anak. Salah satu trik yang dapat digunakan oleh orang tua adalah dengan membacakan buku cerita yang mengajarkan tentang menjalin hubungan sosial kepada sesama untuk saling menyayangi.
Baca juga : Ajarkan anak Sopan Santun Sejak Dini
Sebagai sumber pembelajar yang baik bagi anak, orang tua tidak perlu takut dianggap "jahat". Memang dalam proses belajarnya, anak-anak akan terlihat "menderita". Agar orang tua dapat menjadi sumber belajar, orang tua harus rela saat anak "menderita" dan "mendapatkan resikonya" agar anak dapat belajar tentang sebab-akibat. Menjadi sumber belajar bagi anak memang tidak mudah, maka orang tua diharuskan untuk belajar dan memperdalam kemampuan untuk mendidik anak yang baik dan benar.

Mudah Ditiru, Ini Pola Asuh Kerajaan Inggris Yang Membuat Anak Percaya Diri

Pola Asuh Kerajaan Inggris Yang Membuat Anak Percaya Diri
Pola Asuh Kerajaan Inggris Yang Membuat Anak Percaya Diri ini diterapkan oleh Pangeran William dan Kate Middleton ini kepada Pangeran George dan Putri Charlotte. Tidak seperti kebanyakan keluarga kerajaan, Pangeran Willian dan Kate Middleton memili cara tersendiri untuk mendidik kedua anak mereka Pangeran George dan Putri Charlotte.

Pola asuh kerajaan Inggris yang terkenal kaku itu tidak berlaku bagi pasangan Pangeran William dan Kate Middleton, Duke dan Duchess of Cambridge. Pangeran William dan Kate Middleton memilih untuk menjadi orang tua seutuhnya, dan menerapkan pola asuh yang 'normal'. Ciri khusus yang digunakan mereka untuk merawat kedua buah hatinya adalah dengan menerapkan teknik Active Listening dengan menjadikan diri mereka pendengar yang baik bagi anak-anaknya.
Baca juga : Cara mendidik anak yang baik dan benar
Menurut sumber dalam kerajaan, pasangan itu memilih untuk mengasuh kedua anaknya sendiri. Hal ini berbeda dengan Ratu Elizabeth II saat merawat Pangeran Charles waktu masih kecil. Saat Pengeran Charles kecil, beliau lebih sering ditempatkan di kamar bayi dan Ratu Elizabeth II jarang menemuinya, mungkin ini memang tradisi keluarga kerajaan selama ini.

Penerapan pola asuh seperti ini konon membuat Ratu Elizabeth marah, karena tidak sesuai dengan tradisi kerajaan, sebagaimana yang dilakukan kalangan aristokrat kebanyakan. Bahkan Ratu Elizabeth pernah memarahi Pangeran William saat berjongkok dengan putranya ketika menyaksikan pawai di balkon istana.

Meskipun tidak disukai oleh Ratu Elizabeth, pola asuh active listening yang diterapkan oleh Pangeran William dan Kate Middleton dipuji banyak pakar parenting anak. Banyak juga masyarakat yang kagum dengan pola asuh pilihan pasangan tersebut.

Pola Asuh Kerajaan Inggris Yang Membuat Anak Percaya Diri

Pola asuh ini akan memberikan pesan kepada anak bahwa keberadaan mereka sangat penting bagi kedua orang tua. Teknik pengasuhan Active Listening sendiri merupakan metode pengasuhan efektif untuk melakukan komunikasi bersama anak.

Berikut ini aktivitas yang dilakukan dalam menerapkan teknik Active Listening

Berbicara sembari Jongkok

Pola Asuh Active Listening menuntut orang tua untuk berkomunikasi secara sejajar. Agar sejajar orang tua diharuskan mengambil posisi agak jongkok agar sejajar mata dengab anak. Hal ini untuk memudahkan komunikasi antara orang tua dan anak. Posisi ini juga akan memberikan pesan sejajar antara orang tua dan anak, artinya menghargai keberadaan anak. Cara ini juga merupakan cerminan komunikasi demokratis saat orang tua dan anak melakukan komunikasi atau diskusi yang positif.

Komunikasi dengan Kontak Mata

Berkomunikasi dengan menatap mata anak akan memberikan kesan bahwa anak didengarkan dan diperlakukan dengan baik. Teknik ini sangat penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri anak saat berkomunikasi dengan sekitarnya.

Dalam berbagai kesempatan Pangeran William dan Kate Middleton tertangkap kamera menambil posisi agak jongkok saat berbicara dengan Pangeran George. Bahkan cara itu juga diikuti oleh Presiden Obama saat berbicara dengan Pangeran George.
Baca juga : Pendidikan Moral Anak Sejak Dini
Pola Asuh kerajaan Inggris yang diterapkan Pangeran William dan Kate Middleton patut ditiru oleh para orang tua. Penerapannya sangat mudah, namun butuh konsistensi dan kekompakan dari kedua orang tua.

Penting, Ayah Sangat Berperan Dalam Meningkatkan Kecerdasan Anak

Ayah Sangat Berperan Dalam Meningkatkan Kecerdasan Anak

Banyak yang beranggapan bahwa tugas mengurus dan mendidik anak hanya menjadi tugas ibu sedangkan ayah hanya bertugas untuk menafkahi keluarga. Faktanya, Ayah Sangat Berperan Dalam Meningkatkan Kecerdasan Anak. Anak yang tumbuh tanpa peran ayah berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 63% akan mengalami mengalami kendala psikologis (fobia, moody, mudah depresi, sering gelisah). Kemudian 56% anak akan mengalami daya tangkap rendah, dan sebanyak 43% anak akan menjadi sangat agresif terhadap orang tua. Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bagaimana peran seorang ayah dalam tumbuh kembang anak sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak.
Baca juga : MEMBUAT ANAK CERDAS SEJAK DINI, INI CARANYA !

Ayah Sangat Berperan Dalam Meningkatkan Kecerdasan Anak

Sehingga peran ayah dan ibu dalam mendidik anak harus bersama-sama agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat optimal dan anak akan memiliki dua figur yaitu dari seorang ayah dan ibu. Meskipun itu agak berat karena ayah juga harus bekerja untuk menafkahi keluarga, ayah harus tetap meluangkan waktu bersama anak. Karena peran ayah sangat penting bagi tumbuh kembang dan pendidikan anak.

Berikut ini adalah 5 Tips yang dapat dilakukan ayah untuk mendidik dan memperhatikan anak :

1. Luangkan Waktu

Disela kesibukan mencari nafkah, ayah harus bisa meluangkan waktu antara 15 sampai 30 menit untuk berinteraksi dengan anak. Berikan perhatian, ajak anak bermain bersama. Ayah dapat menanyakan kegiatan apa saja yang dilakukan anak, membacakan cerita atau mengajaknya bermain bersama.
Baca juga : Manfaat Membacakan Cerita Bagi Anak

2. Tunjukkan Rasa Sayang

Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Sesibuk apapun ayah harus menyempatkan waktu untuk memperhatikan anak. Menanyakan kegiatan yang sudah dilakukan anak dalam sehari, apa yang sudah dilakukan dan dipelajari disekolah, bagaimana teman-temannya. Pertanyaan tersebut akan membuat anak merasa diperhatikan dan akan berdampak pada peningkatan kemampuan akademisnya. Selain itu, pelukan dan belaian sayang juga perlu diberikan kepada anak sebagai wujud rasa sayang kepada anak. Memberikan pujian kepada anak juga harus dilakukan sebagai ungkapan penghargaan atas prestasi atau peningkatan kemampuan anak dalam hal apapun.

3. Makan Bersama

Ayah harus bisa meluangkan waktu untuk makan bersama atau berdoa bersama anak. Setidaknya dalam sehari minimal satu kali hal ini dilakukan. Kegiatan ini penting agar anak merasakan kehangatan keluarga. Sehingga anak akan merasakan kedekatan dan ikatan yang erat dengan keluarga. Kegiatan ini juga dapat dijadikan sebagai kesempatan untuk saling berbagi cerita bersama.

4. Ayah dan Ibu harus Kompak

Dalam mendidik dan mengurus anak diperlukan kebersamaan antara ayah dan ibu. Sehingga ayah dan ibu harus menjaga kekompakan saat mendidik anak.

5. Nikmati Liburan Bersama Anak

Saat libur bekerja, gunakan waktu libur untuk bermain bersama anak agar anak menjadi nyaman dan dekat dengan ayah.

Mengingat peran ayah sangat besar dalam meningkatkan kecerdasan anak, ayah harus dapat menerapkan tips diatas. Semoga artikel ini dapat memberi manfaat yang baik bagi kita.

Panduan Lengkap Mendidik Anak Perempuan Yang Baik dan Benar

Mendidik Anak Perempuan

Mendidik anak perempuan menjadi anak yang baik, cerdas, shalehah dan kuat adalah pekerjaan yang mulia. Karena Anak perempuan adalah calon ibu, dan madrasah bagi anak-anaknya. maka secara tidak langsung kita sudah menyiapkan tempat belajar bagi generasi berikutnya.

Mendidik anak perempuan memiliki cara yang berbeda dengan mendidik anak laki-laki. Anak perempuan lebih perasa dan lebih sensitif, sehingga membutuhkan kesabaran dan kelembutan yang ekstra. Teladan dari orang tua juga sangat diperlukan agar anak lebih mudah mengikutinya.

Ini juga tidak lepas dari karakter anak yang belajar dari meniru apa yang mereka lihat, dengar dan rasakan. Maka jadilah teladan yang baik agar membentuk anak menjadi lebih baik.

Berikut ini adalah cara mendidik anak perempuan yang baik dan benar

1. Pahami Cara Pandang Anak Perempuan

Anak Perempuan pada umumnya melihat dunia sebagai suatu hubungan, dan mereka akan membuat hubungan timbal balik. Hindari memberikan tekanan berlebihan dan berikan mereka ruang untuk menjadi diri mereka sendiri yang perlu dilakukan orangtua adalah mengarahkan mereka sesuai norma kesopanan dalam berhubungan yang baik.

Anak Perempuan akan mengalami peningkatan harga diri jika mereka mengetahui bahwa dirinya merupakan bagian dari sebuah hubungan. Berikan mereka kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan hargailah pendapat mereka, dan ajak mereka untuk mendiskusikan dan merencakan kegiatan mereka bersama sehingga mereka merasa lebih dihargai dalam hubungan tersebut.
Baca juga : Ketahui Bahaya Membentak Anak

2. Jangan membandingkan anak perempuan dengan anak laki-laki

Mendidik anak perempuan memiliki cara yang berbeda dengan mendidik anak laki-laki. Anak perempuan lebih perasa dan lebih sensitif. Melibatkan mereka dalam suatu hubungan akan membuat mereka merasa dipedulikan dan membuat mereka akan menjadi lebih peduli terhadap hubungan tersebut.

Jika anda menemukan kekurangan yang ada dalam diri anak perempuan, anda tidak perlu membanding-bandingkan mereka, apalagi membandingkannya dengan anak laki-laki karena setiap anak tumbuh dengan kelebihannya masing-masing, lebih baik anda gali potensi mereka dan kembangkan agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan bermanfaat.

Anak perempuan sepenuhnya berbeda dengan anak laki-laki jadi anda jangan pernah berfikir mereka sama dan setara. Emansipasi hanya sebagai sebuah gerakan modern yang memberikan persamaan, namun tetap ada batasannya. Anak Perempuan akan lebih baik tampil feminim daripada tampil maskulin.

3. Kembangkan Potensi Unggulnya

Setiap anak tumbuh dengan kelebihannya masing-masing, begitu juga anak perempuan. Menggali potensi mereka dan bantu mereka mengembangkan potensi unggul yang mereka miliki. Jika potensi unggul mereka dikembangkan dengan baik maka dapat membuka karir mereka kedepan dan potensi tersebut dapat menjadi sumber penghidupan, sehingga hal ini akan membentuk mereka menjadi pribadi yang lebih mandiri.

4. Sayangi Pasangan Sendiri Sepenuh Hati

Cara yang paling baik dalam mendidik anak adalah memberikan mereka contoh, sehingga dalam mendidik anak sudah selayaknya orang tua menjadi teladan anak. Menyayangi pasangan anda sangat penting untuk mengajarkan anak, saat anak melihat orang tua mereka saling menyayangi, hal ini akan langsung tertanam dalam diri anak. Selain membuat anak lebih menyayangi keluarga juga akan membuat orang tua sebagai tauladan mereka. Anak juga akan lebih menghormati dan menghargai orang tua sehingga akan sulit menolak nasehat yang orang tua berikan kepadanya.

5. Jangan Berbicara Kasar

Anak belajar dengan meniru lingkungan, mereka akan merekam semua yang mereka lihat, dengar dan rasakan. Jadi anda harus berhati-hati saat berucap di depan anak anda. Jangan sampai karena habis kesabaran atau sedang jengkel anda mengucapkan kata-kata kasar didepan anak anda. Karena, itu akan direkam anak jadi secara tidak langsung anda telah mengajarkan kepada anak untuk berkata kasar.

Sebagai orang tua, kita harus lebih sabar apalagi saat mendidik anak perempuan diperlukan kesabaran lebih. Sejengkel apapun anda, semarah apapun anda karena tingkah mereka, anda harus bisa menahan amarah anda dan tetap sabar, karena itu secara otomatis akan ditiru oleh anak anda.
Baca juga : Tips Membangun Komunikasi Dengan Anak Terlengkap

Selain itu, berikut ini adalah Pendidikan pokok yang harus diajarkan kepada anak perempuan

1. Tanamkan keimanan

Mengajarkan anak nilai keimanan harus dilakukan sejak kecil, ini akan menjadi pondasi dasar anak dalam menapaki kehidupan. Ajarkan kepada mereka ilmu Tauhid. Jika orang tua merasa tidak memiliki kemampuan, anda dapat menyekolahkannya ke sekolah agama.

2. Mendidik Ketakwaan

Nilai keimanan yang diajarkan juga harus didukung dengan pengajaran nilai ketakwaan, agar anak lebih mengetahui perilaku-perilaku yang sesuai dengan ajaran agama dan mengetahui perilaku yang dilarang dalam agama.

3. Ajarkan tentang Ikhtilat

Ikhtilat adalah berduaan antara laki-laki dan wanita yang bukan mahramnya di satu tempat. Ajarkan anak untuk tidak melakukan Ikhtilat dan beritahukan kepada mereka bahaya yang akan timbul dari kegiatan tersebut.

4. Menutup Aurat

Ajarkan kepada anak perempuan anda untuk menutup auratnya dengan baik. Dalam hal ini Ibu dapat menjadi tauladan yang baik bagi anak perempuan untuk menutup aurat dengan baik.

5. Mengajarkan untuk Melindungi Tubuhnya

Ajarkan kepada anak bahwa orang lain apalagi orang yang tidak dikenal menyentuhnya. Beritahu mereka batasan-batasan dalam berteman, saat mereka remaja beritahu kepada mereka bahwa ada perilaku yang hanya diperbolehkan saat mereka sudah ada status pernikahan. Selalu tanamkan kepada anak untuk menggunakan pakaian yang sopan demi kebaikan mereka dan menjaga diri mereka agar terhindar dari perilaku negatif.

6. Ajarkan kelembutan

Menanamkan nilai kasih sayang dan kelembutan kepada anak perempuan sangat penting, hal ini berkaitan dengan sifat feminim mereka. Ajarkan mereka sopan santun, dan tutur kata yang baik. Selain itu peran orang tua sebagai teladan juga harus berjalan dengan baik, beritahu mereka untuk bertutur kata lembut dan saling menyayangi.
Baca juga : Pendidikan Moral Anak Sejak Dini Dan Cara Menerapkannya

7. Mendidik kemandiriannya

Ajarkan mereka untuk mandiri, mempersiapkan sendiri segala kebutuhan sehari-hari. Anda harus mampu mengembangkan potensi unggul anak, karena potensi unggul yang dikembangkan dengan baik dapat membuka karir mereka kedepan sehingga dapat menjadi sumber penghidupan mereka.

8. Ajarkan untuk Terbiasa Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga

Saat anak perempuan anda mulai tumbuh dewasa, ajarkan kepada mereka untuk dapat mengerjakan tugas rumah tangga. Hal ini akan menyiapkan mereka saat sudah berkeluarga nantinya.

Mendidik anak perempuan adalah tugas orang tua secara bersama, tidak hanya tugas ibu karena mereka sama-sama perempuan, tapi peran ayah juga penting.

Pentingnya peran Ayah

Keterlibatan aktif seorang ayah dalam mendidik anak juga dapat memberikan manfaat positif bagi anak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama 20 tahun oleh Dr. Anna Sarkadi dari Uppsala University di Swedia mengungkapkan bahwa keterlibatan Ayah dalam mendidik anak perempuan akan membuat anak menghindari perbuatan negatif dan membuat anak semakin termotivasi untuk mengejar tingkat pendidikan yang lebih baik.

Anak perempuan memiliki ikatan yang istimewa dengan Ayahnya. Anak perempuan akan belajar sikap seorang Pria dari figur Ayahnya. Mereka belajar bagaimana seorang pria memperlakukan Perempuan. Seorang Ayah juga akan memberikan rasa aman bagi anak perempuannya.

Inilah panduan lengkap cara mendidik anak perempuan yang baik dan benar yang dapat anda jadikan acuan dalam mendidik anak perempuan anda agar anak anda menjadi anak yang cerdas, shaleh dan kuat.

Ketahui, Ini Cara Menghindari Sifat Materialistis Pada Anak

cara menghindari sifat materialistis pada anak

Membahas cara menghindari sifat materialistis pada anak pasalnya sangat penting sekali. Sifat buruk ini perlu sekali dijauhkan dari anak-anak. Karena jika tertanam pada dirinya bisa membuat ia tumbuh menjadi anak yang tidak berkepribadian. Anak yang mempunyai sifat materialistis mempunyai cara pandang bahwa kebahagiaan hanya bisa diperoleh dari kemewahan.

Pola berpikir yang seperti itu tidak baik sekali bagi perkembangannya. Oleh karena itulah jauhkan anak-anak Anda dari sifat materialistis. Lalu. Bagaimana caranya menghindari sifat materialistis pada anak ini? Ingin tahu caranya? Yuk, simak ulasan informasi berikut.

Ini cara menghindari sifat materialistis pada anak

Menanamkan kebiasaan bersyukur

Berbicara tentang trik menghindari sifat materialistis pada anak perlu diluruskan kembali agar semakin tambah jelas. Bahwasannya dalam menghindari sifat materialistis pada anak bisa dilakukan dengan menanamkan kebiasaan bersyukur. Rasa syukur bukan hanya diukur pada benda saja. Akan tetapi rasa syukur ini bisa dinikmati dari banyak hal. Seperti halnya nikmat kesehatan, kebersamaan, dan masih banyak yang lainnya. Dengan memperkenalkan dan selalu menanamkan rasa syukur padanya bisa membuat ia menjadi anak yang jauh dari sifat materialistis.
Baca juga : Ketahui Bahaya Membentak Anak

Waktu berkualitas dihabiskan bersama anak

Penting sekali bagi Anda untuk meluangkan waktunya sebab hal tersebut bisa menghindarkan sifat materilaistis pada anak. Anda bisa mengajak anak berlibur bersama, berbincang-bincang atau bermain. Kegiatan yang Anda lakukan dengan anak bisa membuatnya bahagia dan merasakan indahnya kasih sayang. Sehingga anak bisa jauh dari pemikiran bahwa kebahagian itu bisa didapat dengan banyaknya barang-barang mahal dan mewah. Alhasil anak dapat terhindar dari sifat materialistis.
Baca juga Mengajarkan Anak Sopan Santun, Ini Trik Lengkapnya !!

Ajari sikap dermawan

Memberikan contoh sikap dermawan dalam kehidupan nyata bisa menghindari sifat materialistis pada anak. Misalnya, memberikan kue pada tetangga, mangasihi fakir miskin, memberikan bantuan pada anak panti asuhan dan masih banyak cara lainnya yang bisa Anda ajarkan. Contoh  nyata yang ia lihat secara langsung bisa menghindarkan anak dari sifat materialistis. Sehingga bisa membuat anak tumbuh berhati dermawan dan peduli pada orang lain.

Mungkin dari beberapa cara menghindarkan sifat materialistis pada anak diatas yang kami bagikan bisa menginspirasi Anda. Sehingga Anda bisa menghindarkan sifat materialistis pada anak. Semoga informasi yang kami bagikan mengenai cara menghindari  sifat materialistis pada anak bisa bermanfaat. Selamat mecoba!

Wajib Dibaca! Ini Dia Manfaat Pendidikan Pra – Sekolah Pada Anak

manfaat pendidikan pra – sekolah pada anak

Perlu Anda ketahui manfaat pendidikan pra – sekolah pada anak ada beberapa macam. Sehingga penting sekali bagi Anda sebagai orangtua untuk memberikan pendidikan tersebut. Pasalnya memberikan pendidikan tersebut pada anak sering mengalami kendala. Karena anak masih belum terbiasa dengan lingkungan baru di sekolah. Akibatnya anak kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan teman-temannya. Namun pendidikan pra – sekolah pada anak mempunyai manfaat besar sekali baginya. Lalu, apa manfaat pendidikan pra – sekolah pada anak ini? Simak ulasan informasi berikut.

Ini manfaat pendidikan pra – sekolah pada anak

Pembentukan struktur otak

Salah satu manfaat pendidikan pra – sekolah pada anak, yaitu bisa membantu proses pembentukan struktur otak. Pasalnya pada saat usia anak mencapai 5 tahun 90 persen pertumbuhan otaknya sudah mulai berkembang dengan baik. Dengan banyak persentase tersebut maka berpengaruh pada masa depannya akan baik. Oleh karena itulah berikan pendidikan pra – sekolah pada anak-anak Anda. Supaya struktur otaknya bisa berkembang dengan baik. Sehingga anak pun bisa tumbuh menjadi cerdas dan sukses dimasa depannya.
Baca juga : Kiat Sukses Belajar Pada Anak, Parenting Ini Solusinya

Akademis lebih baik

Manfaat pendidikan pra – sekolah pada anak yang luar biasa lainnya yakni membantu meningkatkan akademis. Mengapa? karena pada saat usia pra – sekolah rasa ingin tahu anak sangat besar sekali. Sehingga membuat anak melakukan percobaan pada hal-hal yang belum diketahuinya. Hasilnya baik sekali untuk anak yaitu bisa meningkatkan akademisnya. Dengan dampak positif yang diberikan maka berikanlah anak-anak Anda pendidikan pra – sekolah padanya.
Baca juga : Ketahui Bahaya Membentak Anak

Aktivitas tambahan berstruktur

Sedangkan untuk manfaat pendidikan pra – sekolah pada anak selanjutnya yakni sebagai aktivitas tambahan yang mempunyai struktur. Kenapa? mungkin kalau di rumah anak hanya bisa bermain robot-robotan, boneka, mobil-mobilan dan masih banyak lainnya. Namun ketika anak berada di sekolah ia akan mendapatkan hal yang lebih menarik. Sebab di dunia sekolah anak selain diajarkan pengetahuan baru juga diajak untuk berolahraga. Sedangkan olahraga yang sering diterapkan, yaitu olahraga ringan diantaranya ada berayun, berdiri, melompat, keseimbangan dan masih banyak lainnya.

Nah, itulah beberapa manfaat pendidikan pra-sekolah pada anak yang akan diperoleh. Sebenarnya masih banyak manfaat lainnya yang dapat diperoleh. Semoga ulasan informasi yang kami bagikan mengenai manfaat pendidikan pra – sekolah pada anak bermanfaat.

Ingin Tahu Kiat Sukses Belajar Pada Anak, Parenting Ini Solusinya  

Kiat Sukses Belajar Pada Anak

Sebagai orangtua memberikan kiat sukses belajar pada anak adalah hal penting. Karena hal ini penting sekali untuk masa depannya yang akan datang. Supaya anak bisa mewujudkan cita-cita yang ingin digapainya. Namun untuk mewujudkan hal tersebut butuh kerja keras. Bukan hanya keinginan saja namun harus dilandasi dengan kerja keras agar bisa terwujudkan. Nah, supaya anak bisa sukses belajarnya Anda harus tahu kiatnya. Lantas, apa saja kiat sukses belajar pada anak ini? Penasaran? Daripada penasaran, mari kita simak ulasan informasinya dibawah ini bersama-sama.

Jaga kesehatan

Salah satu kiat sukses belajar pada anak adalah dengan menjaga kesehatan. Mengapa? karena dengan kondisi tubuh yang sehat maka konsentrasi belajarnya akan fokus. Sehingga anak mudah memahami buku yang dipelajarinya. Namun jika kondisinya buruk atau dalam keadaan sakit maka daya konsentrasinya akan turun. Dengan begitu anak tidak bisa berpikir fokus sebab kondisi kesehatannya terganggu. Oleh karena itulah agar anak selalu sehat berikan makanan yang bergizi dan mengajaknya olahraga.
Baca juga : DISIPLIN PADA ANAK

Menguasai tipsnya

Penting sekali bagi buah hati Anda untuk menguasai tips sukses belajar pada anak. Sebab dengan ia menguasai tips sukses belajar pada anak, maka anak akan lebih mudah memahami buku yang sedang dibacanya. Nah, untuk itu agar anak bisa sukses belajarnya, maka berikan kiat belajar yang baik padanya. Sehingga dengan begitu Anda mengantarkan anak pada gerbang menuju kesuksesan. Karena cara belajar yang baik adalah kunci sukses belajar pada anak.
Baca juga : Cara Pintar Memilih Tayangan Televisi Untuk Anak

Taat dan rajin ibadah

Tahukah Anda bunda bahwa kunci utama sukses belajar pada anak adalah taat dan rajin beribadah. Kenapa? karena disitu anak dikenalkan pada Tuhan-Nya yang telah memberikannya kehidupan. Selain itu anak dengan ketaatannya dan rajin ibadahnya juga bisa membuat anak mempunyai ikatan batin dengan Tuhan-Nya. Dengan tumbuhnya ikatan tersebut bisa membuat ia yakin bahwa setiap usaha diridhoi oleh Tuhan. Sehingga bisa membuat anak sukses dalam belajarnya.

Nah, demikian sedikit informasi yang bisa kami bagikan mengenai sukses belajar pada anak kepada semuanya. Semoga informasi yang kami bagikan bisa menginspirasi dan bermanfaat untuk semuanya. Aamin!

Mengejutkan! Cara Orang Terkaya di Dunia Mendidik Anak

Cara Orang Terkaya di Dunia Mendidik Anak

Jeff Bezos, CEO Amazon selaku orang tekaya di dunia ternyata memiliki cara tersendiri dalam mendidik anaknya. Cara orang terkaya di dunia dalam mendidik anak terbilang sangat mengejutkan. Sebagai orang terkaya di dunia Jeff memilih untuk tidak mengekang anaknya seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang kaya.

Bahkan Jeff berujar kalau sang istri lebih rela membiarkan anaknya hanya memiliki sembilan jari daripada anaknya tidak tahu apa-apa.

Cara Orang Terkaya di Dunia Mendidik Anak


Ini dikarenakan pola asuh yang mereka terapkan membiarkan empat orang anaknya bermain pisau dan alat listrik sejak mereka berusia empat tahun.

Apa yang dilakukan Jeff dan Istri ternyata memiliki dampak positif bagi pertumbuhan anak. Karena berdasarkan hasil penelitian membiarkan anak bermain dengan hal berbahaya seperti itu akan membuat anak berdampak pada perkembangan fisik, sosial dan mampu mengajarkan anak dalam mengambil keputusan, seperti dikutip dari detikcom.
Baca juga : Tips Membangun Komunikasi Dengan Anak

Menurut Mariana Brussoni seorang ahli dari University of British Columbia mengatakan bahwa orang tua harus bisa memberikan keputusan dalam menentukan permainan kepada anak. Namun orang tua harus memberikan ruang kepada anak untuk memahami batas berdasarkan usia anak.

Mariana juga menambahkan bahwa metode mendidik anak yang diterapkan oleh orang terkaya di dunia itu sesuai dengan pemikirannya. Bahwa orang tua tidak perlu takut untuk memberikan ruang belajar anak, sehingga mengekang anak dengan menerapkan keamanan yang berlebihan.

Orang tua yang posesif terhadap anak, akan memberikan dampak buruk bagi kesahatan mental anak. Sehingga orang tua perlu memberikan ruang bermain kepada anak agar anak dapat belajar tentang peluang.

Begitulah cara orang terkaya di dunia dalam mendidik anak, semoga dapat menambah pengetahuan pembaca dalam mendidik anak secara baik dan benar

Perhatikan! Ini Cara Pintar Memilih Tayangan Televisi Untuk Anak

Memilihkan tayangan televisi untuk anak tidak boleh sembarangan. Karena dapat berpengaruh pada perkembangan otaknya. Sebab sekarang ini banyak tayangan televisi yang menayangkan program tidak mendidik. Justru menimbulkan dampak negatif pada perkembangan anak. Sebagai orangtua tentunya Anda tidak mau kan jika hal tersebut terjadi padanya. Untuk itu setiap kali anak Anda menonton tayangan televisi harus selektif memilihkan program. Lalu, bagaimana cara pintar memilih tayangan televisi untuk anak ini? Berikut ini lansirannya.
Memilih Tayangan Televisi Untuk Anak

Ini cara memilih tayangan televisi untuk anak

Tetapkan tayangan dan jam nonton televisi

Langkah yang bisa Anda ambil dalam memilih tayangan televisi untuk anak, yaitu menetapkan tayangan dan jam nontonnya. Tujuannya agar saat menonton televisi anak tidak berubah-ubah jadwalnya. Sehingga dengan begitu anak tidak menonton tayangan televisi sembarangan. Jangan lupa berikan batasan sampai jam berapa anak boleh melihat tayangan televisi. Dengan jadwal buatan Anda tersebut bisa menghindarkan anak dari tayangan televisi yang sembarangan.


Jangan terlalu sering nonton televisi

Pasalnya memilih tayangan televisi untuk anak yang paling tepat adalah dengan memberikan jadwal. Dengan jadwal yang sudah Anda sepakati dengan anak bisa membuat ia tidak terlalu sering nonton televisi. Kenapa? Karena televisi bukanlah satu-satunya media hiburan yang bisa memberikan kesenangan. Namun masih ada media lainnya yang bisa memberikan kesenangan juga, diantaranya ada novel, komik, cergam, dan masih banyak yang lainnya. Oleh karena itulah untuk mendapat hiburan bukan hanya bisa didapatkan dari televisi, namun bisa juga dari media lainnya.

 Baca juga : Manfaat dongeng bagi perkembangan anak

Hindari nonton televisi menjelang tidur

Bunda perlu Anda ketahui memilih tanyangan televisi untuk anak yang baik, yaitu menghindari nonton televisi ketika akan tidur. Sebab acara televisi yang ditayangkan pada malam hari tidak memberikan pendidikan pada anak. Biasanya acara ini bersifat dewasa dan tidak baik untuk perkembangan otak anak-anak. Selain itu nonton televisi menjelang tidur bisa membuat ia tidak mempunyai jam tidur yang teratur.

Demikian sedikit ulasan yang bisa kami informasikan mengenai memilih tayangan televisi untuk anak kepada Anda semuanya. Semoga informasi yang kami bagikan bisa menginspirasi Anda semuanya.

3 Hal ini Harus Dihindari Saat Mendidik Anak Rindu Surga

Mendidik Anak Rindu Surga

Mengetahui apa saja hal perlu dihindari saat memberikan pendidikan anak rindu surga sangat perlu. Karena hal ini bisa membuat anak akan berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan berkarakter. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satunya dengan bisa mengendalikan emosinya. Karena jika Anda memberikan pendidikan pada anak ketika sedang emosi akan berdampak negatif. Kejadian ini bisa berpengaruh besar bagi perkembangan mental dan kepribadian anak. Oleh karena itulah dalam memberikan pendidikan pada anak jangan sembarangan. Lalu, bagaimana cara mendidik anak rindu surga? Untuk lebih jelas lagi informasinya, yuk simak lansiran berikut!

Baca juga : Tahapan Mendidik Anak Dalam Islam Sesuai Ajaran Rasulullah

Ini beberapa hal perlu dihindari saat mendidik anak rindu surga

1. Ketika menangis jangan dibiarkan

Salah satu tips memberikan pendidikan anak rindu surga adalah saat Anda melihat buah hatinya menangis jangan dibiarkan. Mengapa? karena ketika Anda membiarkannya sama halnya tidak peduli padanya. Sebab pada saat tersebut anak butuh orangtuanya untuk bisa menenangkan hatinya. Pasalnya ketika anak sedang menangis ia akan menundukkan kepalanya pernyataan tersebut dikatakan oleh ahli psikologi Ust. Farid. Nah, untuk itu ketika anak sedang menangis maka segera tenangkan ia agar tangisannya segera reda.

2. Hindari meminta anak menghentikan permainannya

Perlu Anda ingat ya bunda, melakukan tindakan meminta anak menghentikan waktu bermainnya adalah bukan trik mendidik anak rindu surga. Alangkah baiknya jika Anda memberikan pengertian pada anak agar ia bisa menghargai waktu. Karena cara ini lebih baik daripada meminta anak menghentikan bermainnya. Lebih-lebih lagi jika Anda menyuruh berhenti bermain tanpa menyebutkan alasannya dan emosi. Perilaku yang seperti ini tidak dibenarkan dalam mendidik anak rindu surga. Oleh karena itulah hindari memberikan perlakuan tersebut pada anak.
Baca juga : Ketahui Bahaya Membentak Anak

3. Hindari peringatan tidak gaduh dan berisik

Hal lain yang perlu Anda ketahui untuk mendidik anak rindu surga adalah menghindari peringatan untuk tidak membuat gaduh. Daripada Anda memperingatkan anak untuk tidak gaduh bukankah lebih baik melakukan hal yang menarik sehingga ia menjadi diam. Misalnya Anda mengajak anak-anak mendengarkan dogeng bersama-sama. Pastinya anak-anak akan tertarik dengan begitu ia tidak berisik lagi. Langkah ini lebih baik daripada menyuruh anak tidak berbuat gaduh.

Demikian sedikit ulasan yang bisa kami bagikan mengenai mendidik anak rindu surga pada Anda semuanya. Semoga informasi yang kami berikan bisa menginspirasi dan bermanfaat.

3 Tips Jitu Memotivasi Bersikap Disiplin Pada Anak

Tips Jitu Memotivasi Bersikap Disiplin Pada Anak

Memberikan motivasi bersikap disiplin pada anak dimulai sejak dini baik sekali lho bunda. Karena bisa menjadikan masa depan anak cerah. Memang memberikan motivasi agar anak bersikap disiplin tidaklah mudah. Namun jika dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti bisa merubah anak menjadi disiplin. Oleh karena itulah jangan mudah menyerah untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anak Anda. Termasuk salah satunya memberikan motivasi bersikap disiplin pada anak. Lalu, bagaimana cara memotivasi bersikap disiplin pada anak ini? Untuk lebih jelas informasinya, simak lansiran yang terdapat dibawah ini!

Ini tips memotivasi bersikap disiplin pada anak

Membuat aturan realistis

Salah satu memotivasi bersikap disiplin pada anak adalah membuat aturan yang realistis atau tidak mengada-ngada. Misalnya ketika liburan sekolah tiba anak tetap disuruh belajar terus setiap hari. Pastinya anak akan merasakan kesulitan melaksanakan peraturan yang dibuat oleh Anda. karena ketika liburan yang dibutuhkan anak adalah refresing bukan belajar lagi. Justru jika Anda menyuruh anak belajar akan membuat ia merasa bosan. Maka dari itu sebelum Anda membuat keputusan sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengannya. Apa saja yang harus dilaksanakan dan konsekuensi jika melanggarnya. Sehingga bisa membuat anak bisa termotivasi bersikap disiplin.

Konsekuensi melanggar peraturan

Setelah membuat aturan yang harus dilaksanakan jangan lupa untuk mencantumkan konsekuensi sehingga bisa memotivasi bersikap displin pada anak. Pasalnya membuat konsekuensi melanggar peraturan ini sangatlah penting. Sebab dengan adanya konsekuensi yang dibuat bisa membuat anak tahu akan kewajibannya. Dan ketika ia melanggar kensekuensi hukuman atas kelalaiannya yang telah disepakati harus dilaksanakan. Dalam memberikan hukuman pada anak bukan menyiksa tetapi hanya memberikan efek jera. Tujuannya agar anak tidak mengulang kembali kesalahannya.
Baca juga : Ketahui Bahaya Membentak Anak

Beri contoh terbaik

Ayah dan bunda, tahukah Anda bahwa memberi contoh yang baik bisa juga memotivasi bersikap disiplin pada anak lho! Karena orangtua ini adalah contoh yang paling sering dilihat dan nyata. Oleh karena itu jika Anda melakukan segala hal berikan contoh yang baik padanya. Sehingga dengan kebiasaan-kebiasaan yang sering Anda lakukan baik bisa memotivasinya untuk bersikap disiplin. Nah, jika Anda ingin anak bersikap disiplin, maka ubahlah kebiasaan Anda terlebih dahulu.

Mungkin beberapa tips memotivasi bersikap disiplin pada anak bisa Anda jadikan panduan. Sebenarnya masih banyak tips-tis lainnya yang bisa Anda gunakan untuk memotivasinya. Semoga informasi yang kami bagikan bisa menjadi solusi terbaik Anda untuk memotivasi bersikap displin pada anak.

10 Cara Mengatasi Anak Susah Makan Paling Jitu

Mengatasi Anak Susah Makan

Masalah nasfu makan anak adalah salah satu hal penting bagi orang tua, khususnya ibu yang sering pusing mencari cara untuk mengatasi anak susah makan. Setiap ibu pasti lega dan bahagia ketika si buah hati makan dengan lahap. Sebaliknya, sang ibu pasti dilanda kekhawatiran bahkan stres jika harus mengatasi anak susah makan atau cenderung memilih-milih makanan.

Mengatasi Anak Susah Makan

Pada usia 6 bulan, anak sudah bisa dikenal oleh makanan yang sering disebut sebagai Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Mulai saat itulah orang tua harus memperhatikan makanan anak mulai dari pola makan dan tekstur makanannya. Tekstur makanan itu sendiri hendaknya diberikan dengan tekstur yang bertahap, mulai dari sari buah, bubur lembut, kemudian bubur tim, dan bertahap seterusnya hingga tekstur makanan lebih padat.

Namun ketika memasuki usia 1 tahun, tak jarang pula orang tua menghadapi anak yang susah makan karena beberapa alasan. Biasanya anak akan melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM) sebagai aksi penolakan terhadap makanan, makanan yang diemut, dilepeh, hanya memilih makanan tertentu, anak juga susah makan sayur, dan lain sebagainya yang membuat orang tua khawatir dengan asupan gizi si kecil yang masih dalam tahap masa pertumbuhan. Adapun penyebab anak menjadi susah makan antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Fisik
Adanya masalah pada bagian pencernaan anak atau adanya infeksi pada tubuh anak.
2. Faktor Psikis
Adanya masalah pada psikologis anak. Dikutip dari Tabloid Nakita, secara psikologi ada 3 penyebab anak susah makan :

a. Cemas

Biasanya sering dialami oleh anak usia batita, kecemasan yang dialami oleh anak diakibatkan karena beberapa kejadian seperti : cemas karena berpisah dengan orangtua, cemas karena lingkungan baru dsb. Rasa cemas yang dialami anak sering kali diikuti dengan tanda-tanda seperti gelisah, berdebar-debar, berkeringat dsb.

b. Depresi

Anak yang depresi karena sering menghadapi kekerasan atau korban bullying akan akan mengalami masalah nafsu makannya. Kasus ini banyak dialami oleh anak usia sekolah. Anak saat mengalami depresi akan kehilangan nafsu makan sehingga susah untuk makan dan ada juga yang mengalami peningkatan nafsu makan berlebih sampai mengalami obesitas saat mengalami depresi.

c. Hubungan tidak bagus antara anak dengan orangtua.

Respon tidak sabar yang diperlihatkan orangtua saat menghadapi anak sedang makan akan membuat anak kehilangan nafsu makan, akibatnya anak menjadi susah makan. Selain itu juga jenis makanan yang tidak bervariasi akan membuat anak menjadi bosan, sehingga anakpun menjadi susah makan.

Baca juga : Jenis Makanan Sehat Untuk Balita
Setelah mengetahui faktor penyebab anak susah makan, berikut adalah tips jitu menghadapi anak susah makan:
  1. Beri makanan sedikit demi sedikit, mengingat lambung mereka juga masih kecil dalam menampung makanan.
  2. Berikan makanan dengan menu yang lebih variatif, sehingga mereka dapat memilih sendiri makanan yang mereka sukai.
  3. Sajikan makanan dengan bentuk yang kreatif dan menarik, misalnya dengan mencetak nasi putih menjadi boneka dengan sayur dan ayam sebagai rambut dan mulutnya. Sehingga si kecil tertarik untuk memakan makanan berbentuk boneka tersebut.
  4. Buat suasana makan yang nyaman dan menyenangkan. Hindari kata-kata negatif seperti ancaman dan hukuman yang membuatnya takut dan mau makan yang banyak. Hal itu justru berdampak buruk pada psikologis anak.
  5. Buat jadwal makan yang teratur agar si kecil terbiasa.
  6. Berikan finger food atau cemilan yang sehat yang dapat mereka nikmati di sela-sela waktu bermainnya. Misalnya nugget isi daging ayam cincang dan wortel, perkedel sayuran, dan lain sebagainya.
  7. Hindari gangguan, misalnya dengan menjauhkan mainan, televisi, atau apapun itu yang dapat menyita perhatian si kecil teralih dari makanannya.
  8. Ajak anak anda dalam proses masak-memasak. Misalnya dengan belanja bersama, menyiapkan bahan-bahan masakan bersama, menyiapkan makanan hingga makan bersama. Orang tua juga harus memperhatikan pola makan yang sehat agar dapat dicontoh oleh anak anda.
  9. Batasi minum anak ketika sedang makan untuk menghindari perut anak penuh sebelum menyelesaikan makanannya.
  10. Hindari menjanjikan makanan ringan/penutup sebagai hadiah untuk anak ketika berhasil menghabiskan makanannya. Pilih dan kontrol makanan sehat yang dapat dijadikan makanan ringan/penutup untuk anak, waspadai makanan-makanan ringan yang berdampak buruk bagi anak.
Anak sangat membutuhkan asupan makanan dengan gizi seimbang, dengan asupan makanan dengan kandungan nutrisi yang baik akan berpengaruh untuk meningkatkan kecerdasan anak. Mudah-mudahan tips Mengatasi Anak Susah Makan ini dapat membantu ayah bunda dalam menghadapi anak susah makan, sehingga asupan gizi anak tercukupi dengan baik.

Membuat Anak Cerdas Sejak Dini, Ini Caranya !


Membuat Anak Cerdas Sejak Dini
Setiap orangtua pasti ingin memiliki anak yang cerdas. Kecerdasan sangat erat kaitannya dengan kualitas otak, karena kualitas otak anak dipengaruhi beberapa faktor yang dapat dipelajari sehingga orangtua bisa mencari dan mempelajari sendiri cara membuat anak cerdas sejak dini .

Kecerdasan anak dapat distimulasi dan dirangsang sejak anak masih dalam kandungan, bahkan saat masih janin, orangtua juga dapat melihat kondisi perkembangan kecerdasan anak. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh orangtua agar kecerdasan anak memiliki perkembangan yang positif sejak dalam kandungan. Stimulasi sejak dalam kandungan merupakan langkah awal yang penting untuk membuat anak cerdas. Kemudian, ketika anak lahir an mulai tumbuh kembang, orangtua juga harus memberikan stimulasi tambahan untuk meningkatkan kecerdasan anak. Dalam artikel ini akan diuraikan tips cara membuat anak cerdas mulai dari dalam kandungan juga saat anak sudah mulai tumbuh kembang.

Cara Membuat Anak Cerdas Sejak Dalam Kandungan

Berikut adalah beberapa hal yang harus diketahui orangtua untuk membuat anak menjadi cerdas sejak dalam kandungan, yaitu :

1. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Kebutuhan nutrisi ibu hamil harus terpenuhi dengan baik dan gizinya juga harus cukup. Kebutuhan Nutrisi tidak hanya dipersiapkan saat hamil saja, namun sebaiknya kebutuhan nutrisinya sudah mulai diperhatikan dengan baik sejak sang ibu siap mengandung. Sebagaimana yang terjadi di negara maju, ada baiknya proses kehamilan memang sudah direncanakan agar pemenuhan nutrisi dan mental sang ibu benar-benar sudah dipersiapkan dengan baik, sehingga proses kehamilan dapat berjalan optimal. Asupan makanan dan komposisi nutrisi dengan kandungan gizi yang seimbang akan berdampak pada perkembangan otak bayi, utamakan mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan A, B, C serta beberapa vitamin tambahan yang tidak kalah penting lainnya seperti Omega 3, Asam Folat, Zat besi, AA, DHA, vitamin B1 dan B6.

2. Hindari Zat Berbahaya

Selama proses kehamilan hindari konsumsi alkohol dan rokok serta obat-obatan terlarang karena kandungan zatnya sangat berbahaya bagi perkembangan janin maupun otak bayi.

3. Hindari Makanan yang berpengawet

Saat hamil, usahakan untuk mengkonsumsi makanan segar dan alami, serta hindari makanan yang berbahan pengawet maupun zat berbahaya lainnya seperti MSG, zat pewarna dll. Karena akan berdampak buruk bagi perkembangan otak bayi.

4. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang dan Menghindari Stres

Kasih sayang ibu akan membantu tumbuh kembang bayi lebih optimal, dengan kehamilan yang sudah direncanakan akan lebih menumbuhkan kasih sayang yang tulus dari ibu pada buah hatinya. Jangan sampai saat sedang hamil, seorang ibu merasakan beban atas kehamilan tersebut. Faktor psikologis ibu yang sedang hamil akan sangat berpengaruh pada kecerdasan buah hati, oleh karena itu sebisa mungkin psikologi ibu hamil benar-benar dijaga dengan baik. Dukungan dari pasangan dalam hal ini suami dan keluar juga sangat membantu untuk menjaga psikologi ibu hamil tetap stabil karena dapat menentramkan hati ibu yang sedang mengandung buah hatinya.

5. Komunikasi dan Stimulasi dengan Bayi dalam Kandungannya

Memberikan perhatian dan stimulasi akan meningkatkan hubungan ibu dan anak, dari hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa rangsangan dan kejadian yang terjadi diluar rahim sangat berpengaruh perkembangan otak anak. Lakukan kontak dengan ransangan dan sentuhan ke bayi dalam kandungan dengan suasana hati senang, berilah rangsangan positif ke bayi dengan kondisi yang rilex sehingga bayi akan selalu mendapatkan stimulasi positif. Stimulasi dapat dilakukan dengan elusan atau nyanyian yang disukai ibu dan membuat ibu senang. Efektifnya, stimulasi ini sering dilakukan saat usia kehamilan sudah diatas enam bulan, karena jaringan struktur otaknya mulai berfungsi optimal.

6. Hindari Stress

Selama masa kehamilan, ibu dan bayinya saling berbagi hormon. Saat ibu sedang gembira maka dalam darah ibu akan mengalirkan neo transmiter zat-zat rasa senang ke janin bayi sehingga bayi juga akan ikut merasa senang. Namun sebaliknya jika ibu merasa gelisah, banyakan tekanan dan stres, maka zat tidak nyaman itu yang akan dilepaskan oleh darah ke janin, sehingga bayi juga akan ikut merasakan kegelisahan. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa ibu yang mengalami stress tinggi saat hamil akan beresiko melahirkan anak dengan IQ (intelligence quotient) rendah.

Menjaga nutrisi dan makanan sehari-hari penting dilakukan oleh ibu hamil, melakukan konsultasi secara berkala dengan dokter juga bagus untuk mengetahui perkembangan kehamilan. Menguatkan mental dan psikologi serta memberikan stimulasi positif harus dilakukan untuk menumbuhkan kecerdasan anak mulai dari dalam kandungan.

Cara Membuat Anak Cerdas Sejak Dini

Ketika anak sudah lahir, orang tua juga harus merangsang kecerdasan anak dengan melakukan beberapa tips berikut ini :

1. Bicara dengan cerdas

Sesering mungkin, ajak anak berbicara sejak dari bayi. Komunikasi dengan bayi jangan sebatas pujian atau memanggil namanya saja, anda dapat mengajak bayi berbicara apa saja meskipun mereka tidak menjawabnya dengan kata-kata, bayi akan membalasnya dengan ekspresinya. Kemudian berlanjut sampai anak tumbuh hingga dewasa. Membangun Komunikasi dengan anak  akan membangun hubungan erat antara anak dengan orang tua.

2. Ikut bermain

Keterlibatan orang tua ikut bermain bersama dengan anak akan membantu mempercepat proses belajar anak. Orang tua dapat mengajarkan cara atau aturan permainan yang sebenarnya. Luangkan waktu anda untuk bermain bersama anak.

3. Bacakan cerita

Membacakan cerita dongeng pada anak dapat menghibur anak, meningkatkan kecerdasan emosional anak dan menambah kosakata anak. Pilihlah buku yang bermuatan nilai moral dan etika yang positif, membacakan cerita pada anak juga cara menanamkan kecintaan anak untuk membaca.

4. Bernyanyilah!

Ajarkan anak beragam bunyi dengan mengajaknya bernyanyi bersama atau melihat video berisi lagu-lagu anak sesuai usianya. Dengan bernyanyi bersama anak juga terdorong untuk bergerak dan menjadi lebih gembira.

Manfaat dongeng bagi perkembangan anak dan Tips Mendongeng Yang Baik

Manfaat dongeng bagi perkembangan anak dan Tips Mendongeng Yang Baik

Manfaat dongeng bagi perkembangan anak

Diera modern seperti sekarang ini, budaya mendongengkan cerita pada anak sudah mulai ditinggalkan oleh kebanyakan orangtua. Dengan kesibukannya sehari-hari seperti bekerja, mengurus rumah tangga menjadikan alasan sebagian orangtua untuk meninggalkan budaya membacakan cerita kepada anak. Padahal banyak sekali manfaat dongeng bagi perkembangan anak.

Membacakan cerita dongeng dapat menghibur anak, Membacakan cerita juga dapat meningkatkan kecerdasan emosional anak dan lebih mengoptimalkan perkembangan psikologis anak. Dengan membacakan langsung dongeng pada anak, hubungan orangtua dan anak akan menjadi lebih dekat.

Selain beberapa manfaat diatas, masih ada lagi manfaat dongeng bagi perkembangan anak sebagaimana uraian berikut ini :

1. Mengembangkan Daya Imajinasi Anak

Masa kanak-kanak merupakan masa dimana anak masih memiliki imajinasi yang baik. Tidak jarang kita melihat anak asik bermain dan ngobrol dengan teman khayalannya. Dengan imajinasi yang baik, membacakan dongeng pada anak merupakan cara terbaik untuk mengarahkan imajinasi anak ke arah yang lebih positif.

2. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

Membacakan cerita dongen pada anak merupakan salah satu stimulasi yang dapat membantu anak mengenali kosa kata dalam berbahasa. Cerita dongeng yang dibacakan pada anak dapat meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak, sehingga anak lebih terampil dalam berbahasa. Dengan membacakan cerita dongeng yang berisi kisah-kisah teladan pada anak dapat membantu mengajarkan anak dalam menggunakan bahasa sera tutur kata yang sopan.

3. Membangkitkan Minat Baca Anak

Membacakan dongeng yang menarik pada anak dapat membuat anak haus pengetahuan, dengan ketertarikan dan rasa penasarannya, membuat keinginan anak membaca semakin meningkat karena anak ingin mencari tahu dan memuaskan rasa penasarannya.

4. Membangun Kecerdasan Emosional Anak

Selain kecerdasan kognitif, kecerdasan emosional juga penting bagi kehidupan sosial anak. Membacakan dongeng pada anak dapat membantu anak mengetahui nilai-nilai moral yang ada di masyarakat. Dengan contoh melalui tokoh yang ada dalam cerita akan meningkatkan kecerdasan emosional anak serta memudahkan anak menyerap

5. Membentuk Rasa Empati Anak

Membacakan dongeng paa anak dapat merangsang rasa empati anak pada lingkungan serta situasi sosial di sekitar mereka. Anak harus memiliki kemampuan sosial yang baik agar mereka mudah diterima di masyarakat nantnya. Membacakan dongeng dengan cerita yang mendidik, akan mengajarkan anak cara berempati dan bersikap baik dengan orang lain.

6. Melatih Daya Ingat Anak

Setelah membacakan dongeng pada anak, anda bisa bertanya tentang isi cerita tersebut, atau memintanya menceritakan kembali. Dongeng yang menyenangkan akan memberikan stimulasi daya ingat anak, sehingga terlatih untuk meningkatkan daya ingat anak.
Baca juga : Tips Membangun Komunikasi Dengan Anak Terlengkap

Tips Mendongeng Yang Baik

Membacakan dongeng pada anak bukanlah hal yang sulit jika anda mau melakukannya. Berikut ini adalah tips yang capat anda gunakan agar menjadi pendongeng yang baik.
  1. Pilihlah buku yang penuh gambar dan berwarna sehingga menarik perhatian anak.
  2. Pilihlah buku yang memiliki cerita dengan pesan moral.
  3. Pahami alur cerita dari buku yang akan anda bacakan, sehingga anda lebih mudah menyampaikan cerita pada anak sesuai dengan bahasa anda.
  4. Gunakan ekspresi saat mendongengkan anak, agar anak anda menjadi semakin antusias mendengarkan cerita anda. Jika perlu atur suara anda sesuai dengan tokoh ataupun karakter yang ada dalam cerita.
  5. Buat interaksi tanya-jawab dengan anak agar anak anda menjadi penasaran dengan kelanjutan ceritanya. Seperti menanyakan "Apa yang terjadi dengan nasib tokoh dalam cerita" atau bisa dengan pertanyaan yang lainnya.
  6. Hindari gangguan TV atau yang dapat memecah fokus anak.
Membacakan dongeng merupakan kegiatan interaktif dua arah yang dilakukan orangtua bersama anak. Luangkan waktu anda 10 sampai 15 menit setiap hari untuk membacakan dongeng pada anak. Membacakan dongeng dapat dilakukan saat menjelang tidur atau saat anak sedang lelah. Lakukan dengan senang hati, supaya anda dapat total dalam menyampaikan cerita pada anak.

8 Cara Mengajarkan Toilet Training Pada Anak


Mengajarkan Toilet Training Pada Anak

Pada masa awal kehidupannya, anak menjalani hidup dengan senantiasa belajar. Anak perlu diajarkan dan diberikan stimulasi agar anak lebih mudah dalam menapaki dan mengetahui norma-norma yang ada. Mengajarkan Toilet Training Pada Anak juga sangat penting agar anak mengetahui bahwa tempat untuk pipis/BAB adalah di kamar mandi. Orangtua harus senantiasa sabar dalam membimbing dan mendampingi anak agar mereka dapat tumbuh menjadi anak yang mandiri.

Mengajarkan Toilet Training Pada Anak

Mungkin untuk awal, mereka akan ngompol atau buang air besar (BAB) di celana. Tidak masalah, inilah proses belajar mereka yang harus orangtua bimbing dengan kesabaran dan tidak putus asa. Agar anak-anak dapat memahami tempat buang air yang sebenarnya adalah di kamar mandi, anak membutuhkan stimulasi-stimulasi dari orangtua. Anak Tidak bisa dilepaskan begitu saja agar mengerti dengan sendirinya tentang hal ini, peran orangtua sangat diperlukan untuk memberikan pembelajaran tentang toilet training kepada anak.

Di bawah ini beberapa Cara Mengajarkan Toilet Training Pada Anak, yaitu :

1. Pastikan kesiapan balita

Balita diperkirakan siap melakukan toilet training ketika mereka sudah mampu duduk, berdiri tegak, memahami perintah atau komunikasi sederhana, dan bisa menyampaikan keinginannya. Umumnya pada usia 18 - 24 bulan.

2. Pastikan kesiapan fisik dan mental orang tua

Dalam melatih toilet training pada balita sangat dibutuhkan tenaga dan kesabaran lebih dari orangtua, khususnya seorang ibu yang lebih sering berinteraksi dengan anak. Mungkin anda akan lebih sering membawa mereka untuk pipis di kamar mandi siang dan malam, membersihkan ompolnya di lantai, di kasur, di sofa, dan di tempat lainnya. Jauhkan perasaan kesal, marah, dan putus asa karena proses belajar ini tidaklah instan.

3. Komunikasi

Dalam proses belajar, jangan lupa untuk selalu berkomunikasi pada balita. Anda bisa menceritakan kenapa anda mulai melepas pospaknya dan belajar pipis/BAB di kamar mandi, beritahu mereka alasan kenapa harus di kamar mandi, bagaimana adab memasuki kamar mandi berserta doa masuk dan keluar kamar mandi, kenapa harus membersihkan bekas pipis/BAB, dan lainnya. Ada baiknya lakukan semua kegiatan anda dan balita sambil terus berkomunikasi.
Baca juga : Tips Membangun Komunikasi Dengan Anak Terlengkap

4. Buat suasana menjadi seru atau menarik

Balita sangat tertarik dengan kegiatan yang asik. Buat suasana yang dapat menarik perhatiannya agar bersemangat toilet training. Misalnya dengan membawa mainan kesayangannya, atau menempelkan sticker-sticker kartun kesukaannya di kamar mandi.

5. Persiapkan alat-alat yang dibutuhkan

Sediakan alat-alat seperti pel, sikat, kain lap, sabun, dll untuk membersihkan ompol atau pupnya agar hilang dari najis. Jika memungkinkan, anda bisa membelikan mereka potty chair yang lucu-lucu untuk menarik semangat toilet training balita. Pakaikan celana dalam bergambar yang disukai balita.

6. Perhatikan Jadwal dan Bahasa Tubuh Anak

Pelajari interval pipis/BAB balita mulai dari mengatur makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuhnya. Pelajari siklus, misalnya pipis 2 jam sekali (jika masih ngompol mungkin bisa diturunkan menjadi 1 jam sekali), dan siklus BAB misalnya setiap pagi sekitar jam 8. Perhatikan juga ekspresi atau bahasa tubuh balita. Biasanya balita punya ciri khas masing-masing ketika kebelet pipis/BAB.

7. Jangan lupa beri pujian

Beri pujian ketika mereka berhasil, seperti "Adek pinter deh...", "Mama bangga karena adek pipis di kamar mandi..". Jika mereka masih mengompol atau BAB di celana, jangan memarahi karena bisa membuat balita menjadi takut. Hal itu akan membuat proses toilet training lebih lama.

8. Konsisten

Lakukan terus menerus sampai balita memahami apa yang sedang orangtua ajarkan, jangan menyerah. Hindari kebingungan dengan mempelajari merode-metode asik untuk mengajari toilet training pada anak.

Hindari Kesalahan Ini

Selain 8 cara terseubt diatas, orangtua juga perlu memperhatikan 3 hal yang harus dihindari orangtua dalam mengajarkan toilet training pada anak, yaitu :

1. Terlalu Dini

Kalau anak diajarkan toilet training terlalu dini, kemungkinan akan gagal dan proses belajarnya menjadi lebih lama. Umumnya pada usia 18 - 24 bulan anak sudah dapat diajarkan toilet training, namun secara pastinya tidak ada yang tahu kapan awktu yang tepat untuk mengajarkan toilet training kepada anak.

Orangtualah yang lebih bisa melihat waktu yang tepat anak diajarkan toilet training dengan selalu memperhatikan perkembangan fisik, kognitif dan perilakunya. Mengajarkan toilet training membutuhkan waktu sekitar tiga bulan atau lebih sehingga orangtua harus sabar. Jika toilet training tidak sukses dijalankan dalam beberapa minggu, itu artinya anak masih belum siap, tunggu saja beberapa minggu lagi, kemudian dicoba kembali dari awal.

2. Memulai diwaktu yang salah

Hindari mengajarkan toilet training saat anak dalam waktu dekat akan memiliki adik, atau saat berganti pengasuh maupun masa peralihan dalam hidupnya karena itu adalah waktu yang tidak tepat untuk mengajarkan anak toilet training.

Untuk mengajarkan sesuatu kepada anak membutuhkan rutinitas agar anak mudah memahami apa yang diajarkan kepadanya. Jadi pilihlah waktu yang tepat untuk mengajarkan kebiasaan toilet training kepada anak.

3. Membuatnya Menjadi Beban

Saat mengajarkan toilet training pada anak, hindari paksaan dan tekanan kepada anak untuk pipis/BAB di kamar mandi. Biarkan mereka belajar pelan-pelan sesuai dengan kemampuan. Buatlah proses belajarnya menyenangkan sehingga anak menjadi tertarik untuk belajar.

4. Mengikuti Aturan Orang Lain

Orang lain boleh saja memberikan saran agar anak anda segera diajarkan cara toilet training, namun anda jangan terlalu terpengaruh, pastikan anak anda siap saat anda ingin mengajarinya toilet training.

5. Menghukum Anak

Jika anak masih menolak, jangan paksakan terlebih memarahi dan menghukumnya, kaena hal itu akan membuat anak menjadi takut untuk mencoba sesuatu. Tanggapi penolakan maupun kesalahannya dengan bijak tidak perlu dengan amarah.

Penting ! Pendidikan Moral Anak Sejak Dini Dan Cara Menerapkannya

Pendidikan Moral Anak Sejak Dini Dan Cara Menerapkannya
Nilai moral merupakan landasan utama dalam kehidupan bermasyarakat. Menanamkan nilai moral kepada anak harus dimulai sejak usia dini karena anak memiliki kemampuan yang baik untuk menyerap pengetahuan dari sekitarnya. Pendidikan moral anak sejak dini sangat penting agar anak memiliki fondasi dan karakter yang kuat sehingga dapat bersosialisasi dengan baik di masyarakat.

Pendidikan Moral Anak Sejak Dini

Pendidikan moral tidak harus melalui pendidikan formal seperti disekolah, mengajarkan nilai moral dapat juga dilakukan oleh orang tua. Mengajarkan moral anak adalah tantangan berat yang harus dihadapi orangtua, karena nilai moral merupakan konsep abstrak dan tidak didapat dari buku.

Nilai moral hanya diperoleh dari pengalaman dan nasehat dari orangtua. Pengalaman dan nasehat yang disampaikan orangtua secara konsisten akan mudah diterima dan dimengerti anak.

Agar anak memiliki pribadi yang baik saat mereka dewasa, anak-anak harus memiliki pengetahuan moral yang baik agar mereka memiliki fondasi dan karakter yang kuat dalam menjalani kehidupan nantinya.


Berikut ini adalah beberapa nilai moral yang bisa anda ajarkan kepada anak anda, yaitu :

1. Jangan Berbohong

Kejujuran merupakan hal paling utama yang harus diajarkan kepada anak, kejujuran sangat penting oleh karena itu beritahu anak bahwa kebongan sekecil apapun adalah salah dan dapat merugikan diri mereka sendiri.

2. Bertanggung Jawab dan Meminta Maaf

Saat anak melakukan kesalahan ajari mereka untuk berani bertanggung jawab dan meminta maaf atas kesalahan tersebut. Beritahu mereka bahwa meminta maaf adalah salah satu cara untuk membayar kesalahan dan  kata maaf juga akan membuatnya lebih dihargai orang lain.

3. Suka Menolong dan Rendah Hati

Hidup harus saling tolong menolong karena kita hidup saling membutuhkan satu dengan yang lain, ajari anak untuk senantiasa membantu orang lain tidak perlu sombong, senantiasa rendah hati dan ringan tangan. Dengan menolong orang lain, orang juga tidak akan segan membantu kita saat kita menghadapi kesusahan.

4. Menghargai Satu Sama Lain

Kenalkan kepada anak bahwa didunia ini tidak semuanya sama, dan perbedaan adalah anugerah dari sang pencipta. Ajarkan kepada anak untuk menghormati dan menghargai setiap perbedaan baik dari segi fisik maupun sudut pandang (pendapat orang lain), karena dengan perbedaan hidup akan lebih indah dan wawasan akan lebih bertambah.

5. Jangan Pernah Menyakiti Orang Lain

Menyakiti orang lain akan berdampak pada status sosialnya, jika dia menyakiti orang lain anak akan dijauhi dari pergaulan. Berikan contoh kepada anak hal apa saja yang dapat menyakiti orang lain dan beritahu juga dampaknya.

6. Jangan Mencuri

Ajarkan anak bahwa mencuri adalah perbuatan tidak terpuji dan merupakan kejahatan yang melawan hukum. Beritahu dia bahwa mencuri juga merugikan orang lain dan dilarang agama.


Cara Menerapkannya Pendidikan Moral Anak Sejak Dini

Untuk mengajarkan nilai-nilai moral seperti yang dijelaskan diatas, orang tua dapat menggunakan cara sebagai berikut :

1. Diskusi dan Klarifikasi

Ajak anak berdikusi tentang hal-hal yang dianggap salah atau bertentangan dengan poin-poin diatas, kemudian berikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan nilai-nilai moral dengan caranya sendiri. Arahkan mereka untuk memberikan alasan kenapa perbuatan itu baik atau buruk, kemudian lakukan koreksi dan klarifikasi dari pendapat mereka, agar pesan yang anda sampaikan dapat diterima dengan baik oleh anak.

2. Cerita atau Dongeng

Mengajarkan nilai moral kepada anak juga bisa menggunakan cerita atau dongeng. Menggunakan Cerita atau Dongeng lebih memudahkan anak memahami dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Teladan dan Contoh

Anak memiliki kemampuan untuk belajar dari meniru, oleh karena itu cara yang paling efektif untuk mengajarkan anak adalah dengan memberikan contoh serta teladan kepada mereka. Berikan contoh kepada mereka atas setiap nilai yang anda ajarkan kepada mereka. Figur orangtua sangat penting bagi perkembangan moral anak.

4. Pembiasaan dalam perilaku

Agar nilai-nilai moral dapat tertanam sampai anak dewasa sangat perlu dilakukan pembiasaan dalam perilakunya sehari-hari. Pembiasaan ini membutuhkan konsistensi orangtua dalam mendidik anak menjadi pribadi yang baik.

Demikian beberapa pelajaran moral yang penting untuk anda ajarkan kepada anak anda, serta cara mengajarkannya. Mudah-mudahan kelak anak akan tumbuh menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Ikuti 4 Tahapan Mendidik Anak Dalam Islam Sesuai Cara Rasulullah

Mendidik Anak Dalam Islam Sesuai Cara Rasulullah

Anak yang baik, cerdas, memiliki karakter positif dan dapat dibanggakan merupakan dambaan setiap orang tua. Parenting atau Mendidik anak adalah salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki orang tua, dengan pola asuh yang tepat, karakter posisitif seorang anak akan semakin bersinar. Orang tua harus memiliki pengetahuan mendidik emosi anak dengan pola didik anak sesuai tingkatan usianya. Mendidik anak dalam Islam sesuai cara Rasulullah menggunakan tahapan berdasarkan pengelompokan usia.

Mendidik anak dalam Islam sesuai cara Rasulullah merupakan salah satu panduan yang dapat diikuti oleh umat islam dalam mendidik anak.  Mendidik anak usia dini tentu tidak bisa kita samakan dengan anak yang sudah remaja, begitu juga dengan menghadapi anak diusia remaja tidak bisa disamakan dengan anak yang masih kecil, orang tua harus dapat menyesuaikan dengan pertumbuhan emosional dan kecerdasan anak berdasarkan tingkatan usianya.
Baca juga : Ketahui Bahaya Membentak Anak

Mendidik Anak Dalam Islam Sesuai Cara Rasulullah

Namun masih banyak dari orang tua yang tidak bisa membedakan hal tersebut, oleh karena itu agar para orang tua memiliki panduan dan tidak salah dalam mendidik anak, berikut ini di uraikan cara mendidik anak menurut ajaran rasulullah yang dibuat 4 (empat) tahapan usia anak.

1) Mendidik Anak Usia 0-6 tahun.
Anak diusia ini harus dididik dengan penuh kelembutan, kasih sayang, dan tidak menggunakan kekerasan.

Interaksi yang sering antara orang tua dengan anak akam menimbulkan ikatan batin yang kuat antar keduanya, orang tua tidak perlu membuat banyak larangan karena itu akan merusak jaringan otak anak, lebih baik anda sampaikandan alasannya secara detail, anak memang tidak paham tapi sensor motoriknya akan tetap bekerja dengan ransangan positif dan merekamnya.

Begitu juga jika anak melakukan kesalahan, orang tua tidak perlu memukul anak jika mereka melakukan kesalahan, lebih baik anda sampaikan kesalahannya dan minta untuk tidak mengulanginya, dan orang tua harus tetap sabar, karena anak diusia ini memang sedang banyak belajar dengan berjuta keajaiban dunia yang baru dia ketahui.

Ini dimaksudkan untuk menciptakan ikatan batin antara anak ke orang tua, sehingga anak akan menemukan tempat terbaik mereka adalah keluarga, anak akan menjadikan orang tua sebagai sandaran mereka saat menghadapi berbagai persoalan hidup.

2) Mendidik Anak Usia 7-14 tahun
Ketika anak anda telah memasuki usia ini, orang tua harus mulai mengajarkan anak tentang agama, melakukan ibadah yang wajib dan sunnah.

Selain itu, orang tua juga harus mengajarkan nilai Disiplin dan Tanggung Jawab kepada anak.

Meskipun nilai disiplin dan tanggung jawab yang harus diajarkan ke anak, bukan bearti orang tua bisa dengan leluasa menggunakan kekerasan.

Orang tua juga harus tetap mendidik dengan penuh kasih sayang kepada anak, mengajarkan nilai disiplin dan tanggung jawab artinya orang tua harus tegas dan konsisten dengan apa yang telah disampaikan ke anak.

3) Mendidik Anak Usia 15- 21 tahun
Ini adalah fase dimana seorang anak ingin mendapatkan pengakuan bagi lingkungannya, atau biasa disebut fase Remaja. Anak diusia ini memiliki gejolak emosional yang tinggi.

Jika anak anda telah memasuki usia ini hendaknya orang tua mendidik mereka dengan cara Berkawan.

Buat komunikasi yang baik dengan anak, jadilah pendengar yang baik bagi mereka, saling bertukar pendapat dan menghormati pendapat mereka selagi tidak bertentangan dengan syariat.

Jika orang tua tidak setuju dengan pendapat mereka tidak perlu memarahi anak, ataupun menghardiknya.

Buat komunikasi senyaman mungkin dengan anak, agar anak tidak perlu mencari orang ketiga untuk menyampaikan keluh kesahnya.

4) Mendidik Anak Usia 21 tahun dan ke atas
Anak di usia ini telah memasuki fase pendewasaan menuju kematangan.

Jika anak telah memasuki usia ini, hendaknya orang tua memberikan kepercayaan penuh kepada anak dan memberikan kebebasa kepada mereka untuk membuat keputusan mereka sendiri.

Orang tua hanya cukup memposisikan diri sebagai penasehat agar segala tindakannya tetap dalam pantauan orang tua.

Itulah 4 (empat) tahapan yang diajarkan oleh Rasulullah dalam mendidik anak, supaya anak tumbuh kembang dengan nilai-nilai positif dan senantiasa menyayangi dan mencintai keluarga. Mendidik anak butuh proses, tidak bisa instans, oleh karena itu orang tua harus senantiasa konsisten dan sabar, agar anak tumbuh dengan kepribadian yang positive.

Mudah-mudahan artikel tersebut bermanfaat bagi anda pembaca sekalian. ***